Personel Polres Ende Mengamankan Aksi Damai dari PMKRI Cabang Ende Terkait Pemilu 2019

Personel Polres Ende Mengamankan Aksi Damai dari PMKRI Cabang Ende Terkait Pemilu 2019

Tribratanewsntt.com - Personel Polres Ende melaksanakan pengamanan dan pengawalan aksi damai dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende yang berlangsung di Kota Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (30/1/2019) pagi.

"Aksi damai itu dipimpin oleh koordinator lapangan bernama Sebastianus J. Wenggu dalam rangka menuju pemilu 2019 yang berasaskan Luber dan Jurdil", ungkap Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K saat dikonfirmasi, Rabu (30/1/2019) malam.

Lanjutnya, Kegiatan aksi damai itu mendapat pengamanan dari Personel Polres Ende baik pengamanan secara terbuka maupun tertutup yang dipimpin oleh Kaurbinops Sat Sabhara Polres Ende Ipda Abdulah Djuma.

Dalam pelaksanaannya, massa aksi melakukan orasi menggunakan mobil melintasi beberapa rute sepanjang kota Ende yang telah ditentukan dengan pengawalan Personel Polres Ende.

"Adapun rute yang dilintasi massa aksi yakni, dimulai dari sekretariat PMKRI jalan Wirajaya menuju ke jalan Namuri, jalan Pahlawan, jalan Soekarno, jalan Ahmad Yani kemudian melewati simpang lima, jalan Eltari dan kembali finish di jalan Wirajaya", terangnya.

Sedangkan aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi diantaranya, meminta kepada penyelenggara Pemilu yakni, KPU pusat, KPU Propinsi NTT dan KPU Kabupaten Ende untuk tetap mengikuti aturan berdasarkan Luber dan Jurdil.

Untuk Bawaslu RI, Bawaslu Propinsi NTT dan Bawaslu kabupaten Ende massa aksi meminta untuk mengawasi secara baik pelaksanaan Pemilu 2019.

Khusus kepada DPR, DPD, DPRD, Capres dan cawapres untuk tidak menggunakan politik uang dan kampanye hitam sedangkan kepada para pemilih agar memilih secara demokratis dan mampu menerjemahkan asas Luber - Jurdil dan kepada para ASN agar tidak terlibat dalam politik praktis.

"Selain itu, masa aksi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menolak berita bohong/hoax serta diminta untuk turut mengambil bagian menggunakan hak pilihnya dalam pelaksanaan pemungutan suara pada tanggal 17 April 2019 mendatang", pungkasnya. ( RF )