Digitalisasi Polri di NTT: Inovasi Presisi Menyapa Pulau-Pulau Terpencil

Oleh: Martha Bunga Yellana Putri Harving
Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal dengan keindahan alamnya yang terdiri dari gugusan lebih dari 500 pulau besar dan kecil. Namun, kondisi geografis ini juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam pelayanan publik, termasuk pelayanan kepolisian. Polri sebagai garda terdepan penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat kini dituntut untuk lebih adaptif, terutama di era digital.
Sebagai wujud transformasi menuju Polri yang modern, akuntabel, dan transparan, diluncurkanlah Program Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan). Melalui program ini, Polri memperkenalkan Super App Presisi, sebuah aplikasi layanan digital yang menyatukan berbagai kebutuhan masyarakat hanya dalam satu genggaman.
Layanan Digital Polri
Super App Presisi menyediakan lebih dari 13 layanan, di antaranya:
-
SINAR (SIM Nasional Presisi) untuk pembuatan dan perpanjangan SIM secara online.
-
SKCK Digital untuk pembuatan SKCK tanpa harus datang langsung ke kantor polisi.
-
E-Tilang yang memungkinkan masyarakat mengecek status tilang secara daring.
-
Dumas Presisi, sistem pengaduan masyarakat.
-
SP2HP, layanan untuk memantau perkembangan proses penyidikan.
-
Propam Presisi, pengaduan terkait pelanggaran anggota Polri.
Selain itu, tersedia Call Center 110 yang siaga 24 jam untuk merespon laporan darurat masyarakat.
Manfaat bagi Masyarakat NTT
Di wilayah perkotaan seperti Kupang, Maumere, dan Atambua, layanan digital ini membawa kemudahan nyata. Masyarakat bisa menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mengurus dokumen atau melapor. Transparansi juga semakin terjamin karena seluruh proses tercatat secara digital, sehingga meminimalisir potensi pungutan liar.
Namun, tantangan muncul di pulau-pulau terpencil seperti Rote, Sabu Raijua, Alor, dan Lembata. Keterbatasan jaringan internet membuat akses layanan digital belum sepenuhnya optimal. Di sisi lain, literasi digital masyarakat juga masih perlu ditingkatkan agar mampu memanfaatkan aplikasi ini secara maksimal.
Harapan ke Depan
Untuk menjawab tantangan tersebut, beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain:
-
Peningkatan infrastruktur jaringan internet di pulau-pulau terpencil.
-
Penyediaan layanan kepolisian keliling berbasis teknologi satelit.
-
Perbaikan sistem aplikasi agar lebih stabil dan ramah pengguna.
-
Edukasi literasi digital secara masif melalui perangkat desa, sekolah, maupun komunitas pemuda.
Menuju Indonesia Emas 2045
Digitalisasi Polri bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga wujud komitmen menghadirkan pelayanan publik yang adil dan setara. Dengan layanan berbasis digital, masyarakat di pelosok pun bisa merasakan kehadiran negara dalam bentuk pelayanan kepolisian yang cepat, transparan, dan profesional.
Langkah transformasi ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan pondasi menuju Indonesia Emas 2045, di mana seluruh warga negara, tanpa terkecuali, berhak memperoleh pelayanan yang berkualitas.
✍️ Ditulis oleh: Martha Bunga Yellana Putri Harving, Peserta Lomba HUT Bhayangkara ke-79 asal SMA Negeri 1 Maumere.