Dirresnarkoba Polda NTT Apresiasi Desa Benu sebagai Desa Percontohan, Warga Beralih dari Sopi ke Gula Lempeng

Dirresnarkoba Polda NTT Apresiasi Desa Benu sebagai Desa Percontohan, Warga Beralih dari Sopi ke Gula Lempeng

Takari, 10 November 2025 — Sebuah perubahan besar tengah terjadi di Desa Benu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Warga yang dulu dikenal sebagai pengrajin sopi (minuman keras tradisional) kini sukses beralih menjadi pengrajin gula lempeng, berkat pembinaan berkelanjutan dari Bhabinkamtibmas Desa Benu Bripka Gede Suta dan dukungan penuh dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Direktur Reserse Narkoba Polda NTT, Kombes Pol Ardiyanto Tedjo Baskoro, S.H., S.I.K., M.H., saat melakukan kunjungan ke pondok produksi gula merah milik Mama Maria Aoetpah, warga Dusun 3 Desa Benu, Senin (10/11/2025) siang.

“Kami dari Polda NTT sangat mengapresiasi kegiatan masyarakat di Desa Benu ini. Awalnya warga memproduksi sopi, tetapi berkat kerja keras dan pembinaan dari Pak Bhabinkamtibmas, Bripka Gede Suta, kini mereka beralih memproduksi gula lempeng. Ini perubahan yang luar biasa dan patut dijadikan contoh,” ujar Kombes Ardiyanto.

Menurutnya, Desa Benu telah menunjukkan model pemberdayaan masyarakat yang efektif melalui pendekatan edukatif dan ekonomi kreatif. Dengan mengubah nira lontar menjadi gula lempeng, warga kini memperoleh penghasilan yang lebih stabil dan bekerja dengan rasa aman.

“Dulu produksi sopi hanya laku pada acara tertentu, tapi gula lempeng dibutuhkan setiap hari. Selain hasilnya lebih besar, warga juga tidak lagi merasa takut karena usaha mereka legal dan menyejahterakan,” jelasnya.

Kombes Ardiyanto menegaskan bahwa Desa Benu layak dijadikan desa percontohan bagi wilayah lain di Provinsi NTT, baik di Pulau Timor, Flores, maupun Sumba. Ia berharap pola pembinaan seperti yang dilakukan di Desa Benu dapat diterapkan di daerah lain untuk menekan peredaran miras ilegal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Desa Benu ini adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa terjadi jika ada kemauan dan pendampingan yang tulus. Kami ingin desa ini menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk beralih dari produksi sopi ke usaha yang lebih bermanfaat dan legal,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dusun 3 Desa Benu, Rusli Pandie, menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan dukungan pihak kepolisian terhadap warga desanya.

“Kami berterima kasih kepada Pak Bhabinkamtibmas yang sudah memotivasi warga untuk berubah. Sekarang banyak warga yang hidupnya lebih baik berkat produksi gula lempeng. Kami berharap desa kami bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di NTT,” ujarnya.

Kini, Desa Benu bukan hanya dikenal sebagai penghasil gula merah berkualitas, tetapi juga sebagai simbol perubahan — dari desa pengrajin sopi menjadi desa percontohan ekonomi kreatif berbasis hasil alam lokal.

“Dulu dari nira orang bikin sopi, sekarang dari nira lahir harapan,” tutup Bripka Gede Suta penuh makna.