Dukung Pembentukan Komunitas Penyintas Covid-19, Bosan Kaboax Chanel : Intinya Tetap Kita Patuhi Saja Prokes, Tidak Usah Melawan

Dukung Pembentukan Komunitas Penyintas Covid-19, Bosan Kaboax Chanel : Intinya Tetap Kita Patuhi Saja Prokes, Tidak Usah Melawan
Dukung Pembentukan Komunitas Penyintas Covid-19, Bosan Kaboax Chanel : Intinya Tetap Kita Patuhi Saja Prokes, Tidak Usah Melawan

Tribratanewsntt.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum telah membentuk Komunitas Penyintas Covid-19 di Nusa Tenggara Timur, dimana sebanyak 149 orang Penyintas Covid-19 pada hari ini Kamis (17/6/2021) dikukuhkan untuk menjadi mitra dalam membantu Polri melawan Covid-19.

Selain itu, Polda NTT pun mengandeng salah satu komunitas konten kreator Kaboax Channel (kanal YouTube) bergenre komedi asal Kota Kupang yang saat ini terus berkarya dengan konten-konten kreatif.

Pelibatan Kaboax Chanel sebagai mitra Polri (Polda NTT) diharapkan dapat meberikan sosialisasi dan edukasi serta meyakinkan kepada masyarakat bahwa ancaman Covid-19 itu benar-benar ada. Sekaligus memberikan motivasi, mendorong para milenials NTT dalam pemanfaatan teknologi digital di tengah pandemi Covid-19 untuk bisa mendapatkan selain penghasilan sekaligus menyalurkan ide-ide kreatifnya kepada dunia secara luas.

"Dengan pembentukan Penyintas Covid-19 dan pelibatan Kaboax chanel diharapkan dapat menyadarkan masyarakat pentingnya mematuhi protokol kesehatan", ujar Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hu.

Sementara itu, salah satu Crew Kaboax Chanel Boas Sanam atau yang dikenal dengan nama Bosan menyampaikan dukungan atas pembentukan Komunitas Penyintas Covid-19 oleh (Polda NTT) dalam rangka penangan Covid-19 di wilayah NTT.

“Saya mewakili keluarga besar Kaboax Chanel sangat mendukung terbentuknya Komunitas penyintas Covid-19 ini, untuk meyakinkan masyarakat bahwa Covid-19 ini benar-benar berbahaya. Jangan menganggap ini sebagai candaan dan aib bagi kita”, ujar Bosan.

Ia pun menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti imbauan Pemerintah terkait protokol kesehatan.

"Jadi intinya tetap kita patuhi saja prokes tidak usah melawan, dengan memakai masker, menjaga jarak mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas”, tandasnya.