Polda NTT Hadir untuk Korban: Erna, Simbol Harapan di Tengah Upaya “Zero TPPO”

Polda NTT Hadir untuk Korban: Erna, Simbol Harapan di Tengah Upaya “Zero TPPO”

Kupang, 11 November 2025 — Di tengah maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menghantui banyak daerah di Indonesia Timur, langkah empatik jajaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menjadi pengingat bahwa Polri bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pelindung bagi mereka yang terluka.

Siang itu, rombongan pejabat utama Polda NTT yang dipimpin oleh Dirreskrimum Kombes Pol Patar Silalahi, S.I.K., bersama Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Djoko Lestari, S.I.K., M.M., Kabidhumas Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., dan Dirbinmas Kombes Pol Sudartomo, S.I.K., M.Si., mendatangi kediaman dari Erna Verawati Tenis di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

Erna adalah korban TPPO yang direkrut secara ilegal melalui media sosial untuk bekerja di Batam oleh sebuah perusahaan tanpa izin resmi. Selama dua bulan bekerja, ia tidak menerima gaji dan mengalami kekerasan verbal serta fisik. Kini, ia kembali ke Kupang dengan luka batin yang masih membekas, namun penuh harapan untuk bangkit.

Dalam kunjungan tersebut, Polda NTT memberikan tali asih dan pendampingan psikologis melalui Biro SDM Polda NTT, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pemulihan korban.

“Kehadiran kami hari ini merupakan wujud nyata empati dan kepedulian Polda NTT terhadap korban TPPO. Ini juga menjadi pesan kuat bahwa program Zero TPPO bukan hanya slogan, tetapi komitmen bersama,” ujar Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H..

Ia menjelaskan, kasus yang menimpa Erna menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat untuk tidak mudah tergiur tawaran kerja daring yang tidak jelas asal-usulnya.

“Modus baru perekrutan melalui media sosial kini marak digunakan. Karena itu, kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah sebelum menerima tawaran kerja ke luar NTT,” tegasnya.

Sementara itu, Lurah Kelapa Lima Yustonus S. Kahan mengapresiasi langkah cepat Polda NTT dan berkomitmen meningkatkan edukasi kepada warga agar lebih waspada terhadap praktik perekrutan tenaga kerja ilegal.

“Kami akan terus bekerja sama dengan Dinas Nakertrans untuk memastikan setiap penyalur tenaga kerja legal dan terverifikasi. Kasus seperti yang dialami adik Erna harus menjadi yang terakhir,” ujarnya.

Kini, Erna tengah melanjutkan kuliahnya dan berjuang memulihkan kepercayaan diri. Ia menjadi simbol bahwa meski sempat terjerat dalam praktik perdagangan manusia, masih ada harapan untuk bangkit — terutama ketika negara hadir untuk melindungi.

Langkah kecil yang dilakukan jajaran Polda NTT hari itu bukan sekadar kunjungan, tetapi pesan kemanusiaan: bahwa dalam perjuangan memberantas TPPO, empati dan kehadiran nyata adalah bentuk keadilan yang paling menyentuh hati.