Penelitian Puslitbang Polri di Polda NTT : Evaluasi Kualitas Website dan Peralatan Rekrutmen Polri untuk Mewujudkan SDM yang Unggul

Penelitian Puslitbang Polri di Polda NTT : Evaluasi Kualitas Website dan Peralatan Rekrutmen Polri untuk Mewujudkan SDM yang Unggul

Tribratanewsntt.com, – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan unggul dalam menjalankan tugas kepolisian demi mewujudkan keamanan dan ketertiban di tanah air. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah melalui proses rekrutmen anggota Polri yang selektif dan transparan, yang dilaksanakan setiap tahun di seluruh wilayah Indonesia. Rekrutmen ini mengedepankan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH), dengan fokus untuk mendapatkan calon anggota yang memiliki kompetensi, integritas, dan potensi unggul yang sesuai dengan harapan masyarakat dan negara.

SDM Polri yang unggul memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan, beradaptasi dengan perubahan yang cepat (agilitas), serta memiliki kecerdasan dan ketangkasan dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu, untuk mewujudkan SDM Polri yang unggul, proses rekrutmen harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk website untuk pendaftaran dan berbagai peralatan canggih yang digunakan dalam tahapan seleksi, seperti tes kesehatan (rikkes), tes psikologi, tes akademik, dan tes jasmani.

Dalam rangka menilai efektivitas dan kualitas website serta peralatan yang digunakan dalam proses rekrutmen ini, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri melakukan penelitian bertajuk "Evaluasi Website dan Peralatan yang Digunakan pada Rekrutmen Anggota Polri dalam rangka Mewujudkan SDM Polri yang Unggul". Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kehandalan website Polri yang digunakan dalam pendaftaran calon anggota serta untuk mengidentifikasi dan menganalisis kualitas peralatan yang digunakan pada berbagai tahapan seleksi anggota Polri.

Penelitian ini dilaksanakan di 11 (sebelas) Polda sampel di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), yang akan berlangsung dari 18 hingga 21 November 2024. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui pengisian kuesioner secara online, wawancara mendalam kepada pejabat dan anggota Polri, serta observasi langsung terhadap website dan peralatan yang ada di unit Polda atau Polres yang menjadi sampel.

Kombes Pol Syahrial M. Said, S.I.K., selaku Ketua Tim Peneliti Puslitbang Polri, Senin (18/11), menjelaskan bahwa penelitian ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua sistem yang digunakan dalam proses rekrutmen berjalan dengan lancar dan efektif. "Website dan peralatan yang digunakan dalam rekrutmen calon anggota Polri harus dapat memberikan kemudahan bagi peserta, serta memastikan objektivitas dan transparansi dalam setiap tahapan seleksi. Oleh karena itu, kami melakukan evaluasi mendalam terhadap semua aspek teknis ini," ujar Kombes Pol Syahrial.

Tim peneliti yang terlibat dalam penelitian di Polda NTT juga terdiri dari AKBP Rusdi, A.Md.dan Penda Tk.I Puji Aprilta Sari, A.Md., serta didampingi oleh konsultan dari Universitas Indonesia (UI), Sherly Saragih Turnip, S.Psi., M.Phil., Ph.D., yang akan memberikan dukungan metodologis dan analisis ilmiah dalam penelitian ini.

Selama penelitian, Puslitbang Polri juga melakukan kegiatan pengisian kuesioner secara online oleh 60 responden yang terdiri dari anggota Polri lulusan Akpol, SIPSS, Bintara, dan Tamtama dengan masa kerja 0 hingga 2 tahun. Selain itu, dilakukan wawancara mendalam (In-depth Interview) dengan pejabat terkait seperti Karo SDM, Kabagdalpers, Kabagpsi, serta Kepala Bidang TIK dan Kasubbidtekinfo di Polda NTT untuk mendapatkan perspektif lebih dalam mengenai penggunaan website dan peralatan dalam seleksi anggota Polri.

Sebagai bagian dari evaluasi, tim peneliti juga melakukan pengecekan langsung terhadap peralatan yang digunakan, serta menganalisis kendala yang mungkin timbul selama proses seleksi. Termasuk di dalamnya adalah hasil dari peserta yang tidak lolos seleksi atau dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS), yang pada tahun ini tercatat sebanyak 10 orang di Polda NTT.

Melalui penelitian ini, Puslitbang Polri berharap dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi perbaikan sistem rekrutmen anggota Polri, sehingga ke depannya proses seleksi ini dapat berjalan lebih optimal dan menghasilkan SDM Polri yang semakin unggul, kompeten, dan siap menghadapi tantangan tugas kepolisian yang semakin kompleks. 

Dengan demikian, melalui evaluasi terhadap kualitas website dan peralatan yang digunakan, Polri berupaya untuk terus meningkatkan standar rekrutmen, menjaga transparansi, dan memastikan bahwa hanya calon anggota yang benar-benar berkualitas yang diterima untuk bergabung dengan institusi ini.