Istri Anggota TTU yang Meninggal Akibat Lakalantas Terima Santunan Asabri Ratusan Juta
Tribratanewsntt.com,- Wajah Sahawiya (35) terlihat berseri-seri saat menerima santunan dari Asabri di tengah acara Rakernis Bidang SDM Polda NTT.
Acara ini berlangsung di Hotel Aston Kupang pada Rabu (17/7/2024). Sahawiya, yang merupakan istri dari Bripka Lukman, anggota Polres Timor Tengah Utara (TTU), menerima dana santunan setelah suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada Oktober 2023.
Kecelakaan tragis tersebut terjadi saat Lukman mengendarai sepeda motor seorang diri di Jalan Trans Timor, arah Atambua-Kabupaten Belu menuju Kefamenanu, TTU.
Sepeda motornya bertabrakan dengan truk yang dikendarai Januarius D. Mes (19), menyebabkan Lukman mengalami luka serius di dada kanan, siku tangan kanan, dan perut sebelah kiri yang akhirnya merenggut nyawanya.
Lukman meninggalkan Sahawiya dan tiga anak, termasuk seorang anak yang saat ini sudah duduk di kelas I SMA. Sahawiya menerima total santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 440.777.100 dari Asabri. Dana tersebut terdiri dari santunan resiko kematian khusus sebesar Rp 350.000.000, nilai tunai tabungan asuransi Rp 30.777.100, dan beasiswa sebesar Rp 60.000.000 untuk biaya pendidikan anak-anaknya.
"Sangat membantu kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anak," ungkap Sahawiya, yang merencanakan untuk menggunakan sebagian dana tersebut untuk mendirikan usaha guna menghidupi keluarganya. "Ini (santunan) untuk usaha dan masa depan anak-anak," tambahnya dengan penuh syukur.
Sahawiya juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda NTT dan Karo SDM Polda NTT atas bantuan dan dukungan mereka dalam proses penyelesaian santunan ini. Keberadaan santunan ini diharapkan dapat memberikan kestabilan finansial dan harapan baru bagi Sahawiya dan ketiga anaknya setelah kepergian Lukman yang tragis.
Kisah Sahawiya menegaskan pentingnya perlindungan sosial bagi keluarga-keluarga anggota kepolisian yang menghadapi risiko dalam menjalankan tugas mereka.
Santunan ini tidak hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga sebuah dorongan moral bagi mereka yang ditinggalkan untuk melanjutkan kehidupan setelah kehilangan yang berat.
Dengan semangat yang teguh, Sahawiya berkomitmen untuk memanfaatkan dana tersebut dengan bijaksana demi kebaikan dan masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan anak-anaknya.