Bhayangkara Mural Festival 2021, Kapolda NTT : Menang Kalah Itu Bukan Tujuan, Tetapi semangat Kebersamaan dan Toleransi Bersama Menjaga Indonesia
Tribratanewsntt.com - Hari ini, Sabtu (30/10/2021) Bidhumas Polda NTT menyelenggarakan kegiatan Bhayangkara Mural Fastival Tahun 2021 yang memperebutkan piala Kapolda NTT dalam rangka memperingati HUT-70 Humas Polri.
Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak juga di 34 Polda dengan tema Perang Generasi Muda Untuk Berekreasi Dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di tengah masa Pandemi Covid-19 dengan Subtema mural keritik untuk Polri dalam kebebasan berekspresi. Event ini juga merupakan wadah bagi masyarakat luas untuk berkarya dan berkreasi melalui karya seni mural.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini dibuka langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang dipusatkan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.
Sedangkan untuk Polda NTT sendiri dilaksanakan di Lippo Plaza Kupang yang dihadiri oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., didampingi Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.T.,M.K., S.H., M.M., Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Rishian Krisna B., S.H., S.I.K., M.H., dan pejabat utama Polda NTT.
Tampak hadir juga Asisten Dua Perekonomian dan Pembangunan Ganef Wurgiyanto, A.Pi., mewakili Gubernur NTT dan Wakil Walikota Kupang Herman Man mewakili Walikota Kupang serta Manager Lippo Plaza Kupang Irwan.
Kegiatan ini ditandai dengan pengecatan sketsa mural secara simbolis oleh Kapolda NTT, Asisten Dua dan Wakil Walikota Kupang.
Acara ini pun dirangkai dengan kegiatan pelayanan vaksinasi presisi kepada masyarakat Kota Kupang.
Kapolda NTT menyatakan bahwa kegiatan Bhayangkara Mural Festival 2021 di lingkup Nusa Tenggara Timur ini diikuti oleh 22 peserta dan salah satu peserta sudah diberangkatkan ke Mabes Polri untuk mengikuti kegiatan langsung disana.
Kapolda juga menyampaikan bahwa menang atau kalah itu bukan tujuan yang sesungguhnya melainkan semangat untuk mengisi kegiatan Bhayangkara Mural Festival 2021 ini.
"Saya menyampaikan kepada para seniman menang atau kalah itu bukan tujuan kita. Tetapi semangat kebersamaan dan toleransi bersama menjaga Indonesia. Dan kita bisa menerima kritik membangun dari seluruh komponen masyarakat itu adalah hal yang paling utama dalam kegiatan ini. Jangan pikirkan mau menang atau kalah. Tim kita sudah berangkat di Mabes, itu sudah merupakan kemenangan spiritual bagi kita tentunya, semangat kita untuk mengisi Bhayangkara Mural Festival 2021 ini", ucap Kapolda NTT.
"Saya melihat disini banyak talenta-talenta luar biasa. Tadi saya sudah sempat bicara dengan pak Asisten dan pak Wakil Walikota, bahwa mural ini bertujuan sebetulnya satu. Mural itu berasal dari bahasa latin murus, artinya dinding. Jadi mengekspresikan suatu seni di dinding. Itulah yang disebut mural. Jadi mural ini seniman yang luar biasa", tambahnya.
Orang nomor satu di Polda NTT pun berharap agar tempat-tempat yang kumuh bisa menjadi bagus karena diisi dengan mural. Tempat yang biasa menjadi bagus, tempat yang bagus menjadi indah dan harusnya tempat-tempat kumuh itu menjadi bagus.
"Jadi tadi saya berpesan pada pak Asisten dan pak Wakil Walikota, coba kita sounding mana tempat-tempat yang kumuh jelek, ini bisa diisi dengan mural-mural. Di beberapa negara yang sedang berkembang, bahkan semangat-semangat patriotisme itu dituangkan dalam mural. Semangat bekerja, etos kerja. Bangsa maju bila pekerjanya bekerja keras dan sebagainya, sehingga mural ini juga memberikan motivasi", terangnya
"Sebaliknya juga mural bisa menjadi sarana untuk mengkritik yang baik tentu saja kritik yang konstruktif dan membangun bangsa ini. Untuk itu sekali lagi saya memberikan apresiasi semangat kepada teman-teman seniman yang hadir, saya lihat banyak sekali profesinya, ada yang dari PNS, ada yang dari mahasiswa, ada juga yang dari pelajar. Bahkan mungkin sebetulnya kita Polri pun mungkin juga ada yang punya kemampuan untuk membuat mural ini", lanjutnya.
Dengan kegiatan mural yang di gagas oleh Kapolri ini, Kapolda pun mengajak semua pihak agar mendukung kegiatan mural tersebut.
"Mari kita dukung kebijakan dari bapak Kapolri dimana melalui media mural ini. Kita akan menerima kritik yang membangun konstruktif untuk kemajuan Polri kita dan juga mendukung untuk keindahan kota", ajaknya.
"Mural dengan tema-tema yang konstruktif, tentu saja akan memberikan ruang bagi para seniman. Sekali lagi mari kita berikan semagat kepada mereka, jangan pikirkan menang atau kalah tapi ini adalah salah satu wujud cinta kita kepada Nusa Tenggara Timur", Tandasnya.