Kapolres Alor Tegaskan Proses Hukum Berjalan, Ajak Semua Pihak Jaga Persaudaraan

Kapolres Alor Tegaskan Proses Hukum Berjalan, Ajak Semua Pihak Jaga Persaudaraan

Alor, 15 September 2025 – Kepolisian Resor (Polres) Alor, Polda NTT, bergerak cepat merespons situasi pasca beredarnya surat undangan perang terbuka antara kelompok pemuda Kampung Welai Barat dan Kampung Wetabua, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

Sejak Senin pagi (15/9), sekitar 30 pemuda Welai Barat sempat berkumpul di Tugu Simpang Watatuku dan bergerak menuju sejumlah kantor pemerintahan, termasuk Kantor Bupati Alor, DPRD, dan Dinas Perdagangan. Mereka menyampaikan tuntutan agar pelaku penganiayaan terhadap salah seorang pemuda mereka segera ditangkap.

Kapolres Alor turun langsung menemui massa dan memberikan penjelasan mengenai proses hukum yang tengah berjalan. Ia menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan meminta masyarakat bersabar serta mempercayakan penanganan kasus pada pihak kepolisian.

“Polres Alor bekerja secara profesional dan tidak berat sebelah. Proses penyelidikan harus didukung bukti yang kuat sebelum penangkapan dapat dilakukan. Kami minta semua pihak menahan diri, percayalah pelaku akan segera diproses sesuai hukum,” tegas Kapolres di hadapan massa.

Antisipasi Perang Terbuka

Kapolres juga menyinggung rencana perang terbuka yang disebut-sebut akan digelar bersamaan dengan pembukaan Open Turnamen Tinju Piala Gubernur NTT pada 17 September mendatang. Ia mengimbau agar isu tersebut tidak ditanggapi, demi menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

Sementara itu, patroli gabungan TNI-Polri terus digelar. Tim Pleton Kerangka Polres Alor diterjunkan ke titik-titik rawan, sementara Sat Intelkam melakukan penggalangan ke pemuda Wetabua agar tidak terprovokasi. Upaya ini berhasil meredam ketegangan, sehingga situasi tetap terkendali.

Proses Hukum Ditingkatkan

Sore harinya, Polres Alor menggelar perkara terkait laporan penganiayaan yang menjadi pemicu ketegangan. Dari hasil penyelidikan, penyidik berhasil mengantongi nama-nama pelaku dan berencana menaikkan status kasus ke tahap penyidikan dengan penetapan tersangka.

Langkah ini disampaikan untuk memberikan kepastian hukum sekaligus menegaskan komitmen kepolisian dalam menindak setiap pelanggaran hukum secara tegas dan adil.

Sinergi dengan Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

Selain langkah pengamanan, rapat koordinasi digelar bersama Wakil Bupati Alor, DPRD, Dandim 1622, dan unsur Forkopimda lainnya. Pada malam harinya, Polres Alor bersama Pemkab juga mengundang tokoh masyarakat dan tokoh agama dari dua kampung untuk membicarakan solusi damai dan meredam isu provokatif.

Pesan Humanis dari Polda NTT

Menanggapi perkembangan situasi ini, Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H. menegaskan bahwa kepolisian akan selalu hadir untuk menjaga keamanan masyarakat. Ia mengapresiasi langkah cepat Polres Alor yang sigap melakukan pencegahan sehingga potensi bentrokan dapat dihindari.

“Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si berpesan agar seluruh masyarakat tetap menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah. Polri hadir untuk masyarakat, bukan hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga memastikan rasa aman dan damai tetap terjaga,” ujarnya.

Kabidhumas juga mengajak seluruh tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh agama untuk berperan aktif dalam menjaga kerukunan. “Mari kita jadikan NTT sebagai rumah bersama yang damai. Perbedaan tidak boleh menjadi alasan untuk berkonflik. Kita semua bersaudara,” pungkasnya.

Hingga Senin malam, situasi di wilayah hukum Polres Alor dilaporkan aman dan kondusif. Polri menegaskan komitmennya menjaga stabilitas keamanan, terutama menjelang agenda besar Open Turnamen Tinju Piala Gubernur NTT.