Kapolda Paparkan Capaian dan Evaluasi Kinerja Polda NTT Tahun 2024 dalam Press Release Akhir Tahun

Kapolda Paparkan Capaian dan Evaluasi Kinerja Polda NTT Tahun 2024 dalam Press Release Akhir Tahun

Tribratanewsntt.com – Dalam acara Press Release Akhir Tahun 2024 yang digelar di Lobi Mapolda NTT, Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A., memaparkan hasil kinerja dan evaluasi tahunan Polda NTT. Selasa 24 Desember 2024.

Acara ini dihadiri Wakapolda NTT Brigjen Pol. Awi Setiyono, S.I.K., M.Hum., Irwasda Polda NTT Kombes Pol. I Made Sunarta, M.H., Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., serta sejumlah wartawan dari Desk Polda NTT.

Dalam paparannya, Kapolda NTT menjelaskan bahwa jumlah kasus yang terjadi di wilayah NTT pada tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 2,28% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Data kami mencatat sebanyak 10.702 kasus kriminalitas terjadi di tahun 2024, naik dari 10.463 kasus di tahun 2023. Namun, penyelesaian perkara meningkat signifikan, dari 1.659 kasus di 2023 menjadi 4.097 kasus di 2024, atau meningkat sebesar 146,95%. Ini menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan pelayanan dan penegakan hukum,” ujar Kapolda.

Kapolda NTT mengidentifikasi tiga kategori kejahatan utama yang menjadi perhatian di tahun 2024:

Kejahatan Konvensional: Meliputi kasus pencurian, penipuan, penggelapan, penganiayaan, pengeroyokan, hingga pembunuhan.

Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT): Termasuk kekerasan fisik, penganiayaan antar anggota keluarga, dan penyimpangan seksual dalam lingkup rumah tangga.

Kecelakaan Lalu Lintas: Mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka berat dalam jumlah yang signifikan.

Kapolda menyoroti bahwa kecelakaan lalu lintas sering kali disebabkan oleh pelanggaran aturan berkendara, seperti kelalaian pada rambu lalu lintas, kecepatan, dan kelengkapan kendaraan.

“Kami sangat prihatin dengan dampak kecelakaan yang tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga meninggalkan beban bagi keluarga korban. Ini akan menjadi perhatian utama kami di tahun 2025,” tegas Kapolda.

Selain kasus kriminalitas, Kapolda juga menyampaikan penanganan bencana alam, seperti letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur yang menyebabkan ribuan warga mengungsi.

“Kami bersama TNI, pemerintah daerah, dan Basarnas terus berupaya memberikan bantuan kepada para pengungsi. Namun, mitigasi lebih lanjut diperlukan untuk menghadapi potensi erupsi di tahun mendatang,” jelasnya.

Gangguan ketertiban masyarakat, seperti demonstrasi terkait dinamika politik sepanjang tahun 2024, juga menjadi perhatian.

“Kami apresiasi masyarakat NTT yang tetap menjaga ketertiban saat menyampaikan pendapat di muka umum, meski ada sedikit kesalahpahaman di lapangan,” ungkap Kapolda.

Kapolda NTT juga menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri. Sebanyak beberapa anggota Polda NTT mengikuti pendidikan formal dan kejuruan, termasuk pelatihan di Lemhannas, sebagai upaya meningkatkan profesionalisme anggota.

Namun, tindakan tegas juga diberikan kepada anggota yang melanggar. “Ada anggota yang diberhentikan secara tidak hormat karena pelanggaran serius. Kami tidak akan mentolerir tindakan yang mencederai integritas Polri,” tegasnya.

Selain itu, Kapolda juga memaparkan empat kebijakan utamanya yang akan menjadi fokus yakni Kesiapan mental, fisik, dan peralatan anggota dalam melayani masyarakat. Pelayanan terbaik kepada masyarakat kapan pun dan di mana pun. Sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Dan Menjadi panutan bagi masyarakat sebagai wujud kepercayaan publik.

“Kami berharap di tahun 2025, Polda NTT dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang lebih baik demi kenyamanan dan keamanan masyarakat NTT,” tutup Kapolda Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga.

Melalui evaluasi ini, Kapolda berharap masukan dari masyarakat dan media dapat menjadi acuan untuk memperbaiki kinerja Polri di tahun mendatang.

“Mari kita bersama-sama menciptakan wilayah NTT yang aman dan kondusif, demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.